Pentingnya Berorganisasi Bagi Mahasiswa

Pentingnya Berorganisasi Bagi Mahasiswa

 Suharno Abdlsyrif
Mahasiswa Stie Cakrwala Karimun –  Jurusan Manajemen
Pengurus Cabang PMII Karimun.  Salam Pegerakan Untuk Sahabat PMII Se Indonesia
———————–
 
Sebagai mahasiswa kehidupannya dalam perkuliahan tidaklah hanya sekedar masuk kelas, mendengarkan dosen menjelaskan materi mencatat apa yang di jelaskan dosen, pulang ke kostan mempelajari apa tadi yang di jelaskan oleh dosen dan dan saat UAS kita hanya menuliskan ulang materi yang telah dipelajari. Tentu tidak.

Kehidupan mahasiswa menyimpan berjuta peluang dan manfaat. Kamu bisa bertemu dengan mahasiswa lain, dosen, professor, tokoh masyarakat, pejabat, pengusaha, dan lain-lainnya. Peluang keliling dunia pun banyak, kamu bisa ke luar negeri, dan kesempatan magang di perusahaan impian karirmu. Ingin cari uang? Beragam lomba inovatif banyak tersedia hanya bagi mereka yang mahasiswa, begitupun penelitian atau riset yang tentunya bisa mengasah kemampuan ilmiahmu.

Perlu di ingat bahwa mahasiswa itu adalah kaum terpilih, atau kaum intelektual. Sehingga kita di siapkan untuk mengabdi kepada negara dan baerbakti kepada masyarakat.
Di kehidupan kuliah, kita akan bertemu beragam organisasi, komunitas, kegiatan, dan wadah-wadah minat dan bakat lainnya. Umumnya di tiap Perguruan Tinggi ada Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) baik tingkatnya fakultas maupun universitas, yang bergerak di bidang olahraga, seni, kerohanian, jurnalisme, wirausaha, pecinta alam, keilmuan, dan lain sebagainya.
Nah, haruskah mahasiswa itu perlu mengikuti kegiatan seperti itu? tentu saja perlu!! Berikut beberapa manfaat bagi mahasiswa yang mengikuti organisasi:

Dapat Mengasah Softskill
Tahukan kamu apa bedanya softskill dan hardskill? Hard Skill itu kemampuan teknis yang kita pelajari melalui disiplin ilmu. Skill yang di dapat dari kamu mengikuti kegiatan belajar mengajar. Seperti anak Kimia, membuat suatu campuran bahan kimia. Anak pertanian, menanam pohon cabe. Anak mesin membuat mobil sendiri, dan sebagainya.

Namun softskill kadang dilupakan, yaitu kemampuan kamu dalam mengatur/memanajemen dirimu sendiri dan diri orang lain. Contohnya kamu sebagai pemimpin atau leader, pastinya kamu harus siap mengatur anggotamu, sedangkan jika kamu sebagai anggota jika di atur oleh atasanmu, kamu harus patuh. contoh lainnya jika dalam suatu kelompok terjadi konflik maka kita harus mencari solusi bersama, dan juga jika di beri amanah kita harus menjalankannya. Semuanya itu tak ada hubungannya dengan apa yang jelaskan dosenmu dalam kelas. Tak ada hubungannya mengatasi atau mengatur suatu organisasi dengan bahan kimia, apalagi pohon cabe.

Dapat Menambah Teman
Dengan kamu bergabung dalam suatu organisasi, kamu akan bertambah kenalan. Yang tadinya temanmu hanya satu prodi. Nanti bisa bertambah menjadi satu universitas, malah-malah bisa dengan universitas lain. Maka tak heran jika kamu melihat anak-anak organisasi contohnya BEM, kalau jalan banyak yang kenal  . Atau “Uih tuh anak BEM, keren!! dari fakultas mana dia?”, atau anak MENWA lewat,”Uwih, gagah banget bro sekarang dia, semenjak ikut MENWA”. Asik bukan jadi terkenal dan banyak kenalan?

Dengan Berorganisasi, Menyalurkan Minat, Mengasah Bakat
Dengan mengikuti UKM, minatmu dapat tersalurkan dan bakatmupun bertambah pesat. Contohnya anak sastra jawa, mengikuti UKM UPKD, yang cewek jago nyanyi/nari kan bisa ikut siden atau jadi penari. Sedangkan anak-anak Ilmu Komunikasi ikut UKM di bidang Pers, pastinya kan bisa mempertambah wawasanmu dan pengalamanmu. Jikalau anak Hukum, bisa ikut DEMA atau BEM, sehingga bisa menyalurkan aspirasi-aspirasi mahasiswa lainnya sekaligus belajar menjadi wakil rakyat  Jadi dengan mengikuti UKM atau berorganisasi bisa menambah bakatmu.

Dapat Menerapkan Teori Menjadi Praktek
Contohnya anak-anak di Koperasi Mahasiswa (Kopma), mahasiswa Jurusan Akuntansi bisa mempraktekkan ilmu mereka untuk mengatur keuangan, mahasiswa Jurusan Komputer bisa membantu merancang software untuk operasional Kasir di swalayan Koperasi, mahasiswa Jurusan Kearsipan/Adminstrasi bisa mengurus perpustakaan dan dokumen lembaga, dan lain sebagainya.

Dengan Berorganisasi, Dapat Menambah Nilai Plus Dalam CV-mu
Dengan punya pengalaman berorganisasi, perusahaan yang merekrutmu pasti akan mempertimbangkanmu baik-baik, karena itu artinya kamu dianggap sudah punya pengalaman dalam bekerja dalam kelompok, alias punya Softskill. Kamu bukan sekedar mahasiswa ber-IPK tinggi tapi kerjanya cuma bolak-balik kuliah-pulang-kuliah-pulang (istilah lawas, “mahasiswa kupu-kupu”). IPK itu penting untuk dipertahankan, untuk menunjukkan bahwa kamu serius dalam studimu, tapi jangan sampai kamu mendewakkan IPKmu sehingga tidak mengembangkan diri di luar perkuliahan.

Demikian yang dapat saya tulis. Mohon maaf jika banyak tulisan atau kalimat-kalimat yang salah atau kurang berkenan. Dikarenakan sumber yang terbatas.
Salam pegerakan ?

Kabupaten Karimun Butuh Jembatan Antar Pulau

Kabupaten Karimun Butuh Jembatan Antar Pulau

Kabupaten Karimun adalah salah satu kabupaten di Provinsi Kepulauan Riau Indonesia. Ibu kota Kabupaten Karimun terletak di Tanjung Balai Karimun. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 7.984 km², dengan luas daratan 1.524 km² dan luas lautan 6.460 km².

Kabupaten Karimun terdiri dari 198 pulau dengan 67 diantaranya berpenghuni. Karimun memiliki jumlah penduduk sebanyak 174.784 jiwa. Utara : Malaysia, Singapura, Selat Malaka , Timur : Batam, Bintan , Selatan: Bintan, Indragiri Hilir ,Barat : Bengkalis, Pelalawan.

Dengan kondisi pulau- pulau yang terpisah oleh lautan, maka sudah saatnya karimun memiliki jembatan penghubung antar pulau yang satu dengan yang lainnya. Karena saya berpendapat jika langkah strategis pembangunan jembatan pastinya akan menberikan kontribusi yang besar khusus untuk pemerintah daerah dan bagi masyarakat karimun itu sendiri.

Berikut beberapa pandangan keuntungan yang akan didapatkan pemerintah maupun masyarakat jika jembatan penghubung dibangun :

1. Sektor perekonomian masyarakat
Saya berasumsi jika jembatan penghubungan antar pulau dibangun tentunya akan meningkatkan perekonomian masyarakat, sebagaimana kita ketahui bahwasanya banyaknya masyakarakat yang di luar pulau karimun bekerja sebagai petani maupun bekerja sebagai nelayan.

Tentunya dengan adanya jembatan tersebut masyarakat dengan mudahnya menjual segala macam hasil pertanian  maupun tangkapan ikan atau yang lainnya tanpa harus menunggu waktu yang lama untuk menjual ke pusat kota karimun yang notabenenya sebagai pusat perekonomian masyarakat karimun.

Tentu hal ini disuarakan karena seringkali masyarakat yang ingin mendistribusikan barang-barang mereka kepasar masih saja menunggu dengan waktu yang lama karena terhambat dengan jadwal keberangkatan kapal, faktor cuaca dilaut yang tentunya menjadi penghambat gerak cepatnya perputaran ekonomi masyarakat yang ada dikarimun khususnya di luar pulau karimun.

Saya berasumsi jika karimun mempunyai jembatan penghubung antar pulau maka masyarakat bisa bergerak lebih cepat tanpa batasan waktu. Tentu semakin cepat semakin bagus “ TIME IS MONEY “. Semakin meningkat perekonomian masyarakat maka semakin meningkat pula kesejahteraan masyarakat.
2. Kebutuhan pelayanan pendidikan dan kesehatan.
Selain perekonomian meningkat, kebutuhan pelayanan kesehatan dan pendidikan juga menjadi penghambat masyarakat karimun saat ini. “ Berawal dari beberapa waktu yang ketika saya melihat ada sebuah keluarga dari pulau luar karimun.

Kebetulan membawa salah satu anggota keluarganya yang sakit. menggunakan kapal laut (pompong) pada malam hari berhenti  di tepian coastal area lalu di jemput dengan sebuah mobil yang mana menurut informasi mobil itu akan membawanya ke rumah sakit dikarenakan kondisi salah satu anggota keluarganya sedang kritis “ Maka saat ini saya menyadari andai saja karimun punya jembatan penghubung antar pulau mungkin saja akan lebih efektif dan efisien menuju rumah sakit andai saja keadaan darurat terjadi pada masyarakat luar pulau karimun dan pastinya akan lebih mudah untuk mendapatkan pelayanan kesehatan tanpa batasan ruang dan waktu.

Dalam hal pendidikan memudahkan untuk masyarakat menyekolahkan anak-anak mereka untuk melanjutkan kesekolah yang lebih tinggi seperti smp maupun sma. Yang hingga saat ini masih ada juga masyarakat yang tidak menyekolahkan anaknya karena harus menyebrang laut dan tentu karimun perlu akses penghubung.
3. PAD untuk pemerintahan kabupaten karimun bisa saja meningkat melalui sector pariwisata / jelajah antar pulau, karcis tiket penyebrangan  dan lain-lainnya.

Sekedar Opini
Semoga Bermanfaat..!!
Parizal (Ketua Umum PC PMII Kabupaten Karimun)

Kuliah dan Paradigma Masyarakat

Kuliah dan Paradigma Masyarakat

Kuliah adalah jenjang pendidikan yang ditempuh oleh seseorang atau kelompok di sebuah perguruan tinggi yang acap kali sering disebut dengan universitas ataupun sekolah tinggi lainnya. Kuliah sangat berbeda dengan sekolah dasar dan sekolah menegah karena di bangku kuliah menuntut sebuah kemandirian civitas akademika disetiap kegiatan dan tentunya proses belajar-mengajarnya sangat bervariasi.

Porsi dari setiap kegiatan bisa berbeda dalam setiap metode pengajaran tergantung kebijakan universitas. Dalam proses belajar mengajar Ada yang belajarnya di laboratorium dan ada yang belajarnya di lapangan. Tentu hal ini di lakukan bervariasi di bangku kuliah karena sesuai dengan kebutuhan tiap-tiap program studi ada yang bersifat teoritis ataupun praktek.

Bertanya tentang manfaat, tentunya kuliah bermanfaat untuk menambah ilmu pengetahuan dan wawasan yang lebih luas dan menjurus daripada jurusan yang diambil saat masih duduk di bangku SMA/Sederajat . Terkadang kuliah juga mempunyai manfaat untuk mendapatkan pekerjaan karena menjadi bahan rujukan untuk sebuah perusahaan menerima karyawan dan kuliah juga bisa menjadi modal awal untuk memulai sebuah jiwa kewirausahaan (Menciptakan lapangan pekerjaan).

Harus di ketahui bahwasanya kuliah BUKAN untuk membuat seseorang menjadi kaya atau menjadi tolak ukur masyarakat bahwa seorang sarjana harus sukses ketika selesai masa kuliahnya. akan tetapi bagaimana ilmu yang di dapatkan semasa kuliah mampu di pertanggungjawabkan atau diaplikasikan ke masyarakat banyak seperti ide/gagasan, teknik dan lain sebagainya.

Subjek dari kegiatan perkuliahan tentunya disebut dengan sebutan mahasiswa. Barangkali dengan sebutan mahasiswa pastinya peran strategisnya sangatlah berbeda dengan siswa. Merujuk pada tri dharma perguruan tinggi yaitu Pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan, pengabdian masyarakat. Maka sudah tentu kiprah perkuliahan yang diaktori oleh mahasiswa kepada masyarakat, Bangsa dan Negara haruslah nyata dengan memberikan kontribusi yang konstruktif. banyak hal yang bisa dilakukan yaitu melalui berbagai macam kegiatan Seperti diskusi, seminar , penelitian ilmiah dsb.

PARADIGMA MASYARAKAT TENTANG KULIAH
Paradigma dalam disiplin intelektual adalah cara pandang orang terhadap diri dan lingkungannya yang akan mempengaruhinya dalam berpikir (kognitif), bersikap (afektif), dan bertingkah laku (konatif). Paradigma juga dapat berarti seperangkat asumsi, konsep, nilai, dan praktik yang di terapkan dalam memandang realitas dalam sebuah komunitas yang sama, khususnya, dalam disiplin intelektual. Kini akan di hubungkan paradigma masyarakat terhadap dunia perkuliahan.

Perkuliahan merupakan proses waktu yang cukup lama dalam memenuhi capaian gelar S1 (Strata Satu), S2 (Strata dua), S3 (Strata Tiga ).Maka dari beberapa survey atau sedikit wawancara kepada sebagian masyarakat mengenai perkuliahan ini maka sedikit saya tarik kesimpulan mengenai Paradigma/asumsi/pandangan masyarakat terhadap dunia perkuliahan.

Menjadi sebuah catatan masyarakat terhadap dunia perkuliahan terhadap Mahasiswa yaitu ketika seorang mahasiswa telah menyelesaikan kuliah dan kini menjadi seorang sarjana. Selalu saja ada pandangan masyarakat bahwa sukses tidaknya seorang mahasiswa atau orang-orang yang kuliah ketika menjadi seorang sarjana adalah menjadi seorang pegawai negeri sipil (PNS), seorang sarjana dikatakan sukses jika dalam waktu cepat menjadi kaya dan ketika seorang sarjan tidak mendapatkan pekerjaan dikatakan gagal.

Sehingga pandangan seperti ini menjadi pemicu masyarakat untuk memandang remeh bangku perkuliahan, serta anggapan seperti ini akan menjadi momok menakutkan bagi generasi-generasi baru untuk melanjutkan perkuliahan ketika banyaknya masyarakat mengatakan “Untuk apa kuliah habiskan uang saja, untuk apa kuliah kalau nanti tak bisa jadi pegawai, mending kerja langsung dapat uang,” sehingga anggapan seperti inilah yang akan menjadi penghambat bagi kemajuan pola fikir generasi-generasi baru dan pasti akan menjadi boomerang bagi kemajuan bangsa Indonesia. Maka jangan heran ketika hari ini masih banyak generasi muda yang pesimis untuk memasuki bangku perkuliahan.

Oleh sebab itu, sebagai orang yang saat ini sedang menduduki bangku kuliah hendaknya mampu memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya ilmu pengetahuan itu lebih dari segalanya. ketika kuliah di jadikan tolak ukur sebagai alat untuk menjadi kaya maka berilah pandangan dengan mengatakan bahwa peran sentral penting bangku kuliah itu adalah memperoleh ilmu pengetahuan yang luas.

Tugas civitas akademika adalah memberikan kontribusi yang baik dan membangun bagaimana ilmu itu bisa di sampaikan kepada orang banyak. sehingga fungsi perkuliahan itu bisa di sadari masyarakat sebagaimana mestinya.

Salam Mahasiswa, Salam pergerakan
PARIZAL (KETUA PC PMII KAB. KARIMUN)

Mau Rakyat Sejahtera? Daerah Perlu Rencanakan Bangun Jembatan Antarpulau

Mau Rakyat Sejahtera? Daerah Perlu Rencanakan Bangun Jembatan Antarpulau
Pelabuhan rakyat antarpulau Boom Panjang KPK Ini menjadi salah satu penghubung masyarakat antarpulau di Kabupaten Karimun
  KabupatenKarimun adalah salah satu kabupaten di Provinsi Kepulauan Riau Indonesia. Namanya kepulauan, maka daerah ini terdapat banyak pulau yang terpisah-pisah dengan lautan.
Ibu kota Kabupaten Karimun terletak di Pulau Karimun. Luas wilayah daerah ini 7.984 km², dengan daratan 1.524 km² dan lautan 6.460 km². Kabupaten Karimun terdiri dari 198 pulau dengan 67 diantaranya berpenghuni. Karimun memiliki jumlah penduduk sebanyak 174.784 jiwa. 
Dengan kondisi pulau- pulau yang terpisah oleh lautan, maka sudah saatnya kabupaten ini memikirkan untuk mencapai pemerataan pembangunan serta prinsip pembangunan berkeadilan.
Jembatan untuk menghubungkan antara satu pulau dengan pulau yang lainnya, sudah sangat terasa diperlukan. 
Langkah strategis dengan adanya pembangunan jembatan pastinya akan menberikan kontribusi yang besar khusus untuk pemerintah daerah, dan tentunya bagi masyarakat Karimun itu sendiri.
Berikut beberapa keuntungan yang akan didapatkan pemerintah maupun masyarakat jika jembatan penghubung tersebut dibangun;  
-Sektor perekonomian masyarakat meningkat.
Jika jembatan penghubungan antarpulau dibangun tentunya akan meningkatkan perekonomian masyarakat. Sebagaimana kita ketahui bahwasanya banyaknya masyakarakat yang di luar pulau karimun bekerja sebagai petani maupun bekerja sebagai nelayan.
Tentunya dengan adanya jembatan, masyarakat dengan mudah menjual segala macam hasil tani atau tangkapan ikan atau yang lainnya tanpa harus menunggu waktu yang lama untuk menjual ke pusat kota Karimun yang notabenenya sebagai pusat perekonomian masyarakat Karimun. 
Tentu hal ini disuarakan karena seringkali masyarakat yang ingin mendistribusikan barang-barang mereka ke pasar masih saja menunggu dengan waktu yang lama karena terhambat dengan jadwal keberangkatan kapal.
Faktor cuaca di laut tentunya menjadi penghambat gerak cepatnya perputaran ekonomi masyarakat yang ada di Karimun, khususnya di luar pulau Karimun. Jika ada jembatan penghubung antarpulau, maka masyarakat bisa bergerak lebih cepat tanpa batasan waktu.
Semakin meningkat perekonomian masyarakat maka semakin meningkat pula kesejahteraan masyarakat. 
-Kebutuhan pelayanan pendidikan dan kesehatan.
Selain perekonomian meningkat, kebutuhan pelayanan kesehatan dan pendidikan juga menjadi penghambat masyarakat Karimun saat ini. Menggunakan kapal laut (pompong) pada malam menyulitkan masyarakat pulau mendapatkan akses pelayanan kesehatan yang memadai. Maka saat ini saya menyadari andai saja karimun punya jembatan penghubung antar pulau mungkin saja akan lebih efektif dan efisien menuju rumah sakit andai saja keadaan darurat terjadi pada masyarakat luar pulau Karimun dan pastinya akan lebih mudah untuk mendapatkan pelayanan kesehatan tanpa batasan ruang dan waktu.

Dalam hal pendidikan, masyarakat yang menyekolahkan anak-anak mereka untuk melanjutkan kesekolah yang lebih tinggi seperti SMP maupun SMA akan lebih mudah. Yang hingga saat ini masih ada juga masyarakat yang tidak menyekolahkan anaknya karena harus menyebrang laut dan tentu Karimun perlu akses penghubung. (*)

Tidak Melafadzkan Niat? Jangan Khawatir Tetap Sah Puasanya

Tidak Melafadzkan Niat? Jangan Khawatir Tetap Sah Puasanya

BALI (Batu Lipai) - Puasa Ramadlan dan puasa-puasa lainnya, baik itu puasa wajib maupun  puasa tathawwu’ (sunnah) tidaklah sah kecuali dengan adanya niat. Hal ini merupakan pandangan para ulama secara umum berdasarkan sabda Nabi Shallallahu ‘alayhi wa sallam :
  إنما الأعمال بالنيات وإنما لكل امرىء ما نوى
“Sesungguhnya seluruh amal tergantung dengan niat, dan bagi setiap orang memperoleh sesuai dengan apa yang diniatkan”

Imam Al-Nawawi didalam al-Majmu' mengatakan: “Sesungguhnya madzhab kami (Syafi’iyah) menyatakan bahwa puasa Ramadlan tidak sah kecuali dengan niat pada malamnya, ini dipegang oleh Imam Malik, Ahmad, Ishaq, Daud dan jumhur ulama salaf maupun kholaf, sedangkan Imam Abu Hanifah menyatakan sah meskipun niat dilakukan pada siang hari sebelum tergelincir matahari (seperti pelaksanaan puasa sunnah, penj)”

Pengertian niat sendiri adalah al-qashdu  / menyengaja. Sedangkan menurut syara’ adalah Qashdu al-Syai’ Muqtarinan bi-fi’lihi (Menyengaja sesuatu berbarengan/bersamaan dengan pekerjaannya)”

Contoh dari muqaranah adalah semisal ketika hendak memulai sholat, takbiratul ihram yang diucapkan dengan lisan bersamaan dengan niat didalam hati. Demikian juga dengan wudlu’ ketika hendak membasuh muka dan lain sebagainya.

Namun, berbeda halnya dalam masalah puasa. Niat puasa tidak disyaratkan muqaranah dengan pekerjaannya. Imam al-Suyuthi didalam Asybah wan Nadhair mengatakan ; “Pada dasarnya waktu niat adalah pada awal setiap ibadah dan semisalnya, pengecualian dalam masalah puasa, maka boleh mendahulukan niatnya dari awal waktunya karena sulitnya mengawasi/memantaunya, kemudian terus berlanjut hingga menjadi wajib (yaitu wajib mendahulukan niat dari awal waktunya, penj). Seandainya berniat bersamaan dengan fajar maka itu tidak sah berdasarkan qaul yang Ashoh”  

Zainuddin Zakariyya Yahya al-Anshori didalam al-Ghurrar al-Bahiyyah berkata: “Sesungguhnya ulama tidak mewajibkan adanya muqaranah didalam puasa karena sulitnya memantau fajar dan mengaplikasikan niat padanya”.

 Mengucapkan Niat Puasa

Niat merupakan amaliyah hati, tempatnya tentu saja didalam hati. Puasa tidak sah kecuali dengan adanya niat, sedangkan mengucapkan niat puasa (al-nuthq) tidaklah disyaratkan tanpa ada perselisihan diantara ulama. Artinya adalah mengucapkan atau pun tidak mengucapkan, maka sama sekali tidak akan berpengaruh pada puasanya, sebab itu bukan syarat didalam niat puasa.

Imam Taqiyuddin al-Hishni didalam Kifayatul Akhyar berkata : “Tidak sah puasa kecuali dengan niat untuk kebaikan, sedangkan tempatnya didalam qalbu, dan tidak disyaratkan mengucapkan niat tanpa ada perselisihan pendapat diantara ulama”.

Oleh karena itu, niat puasa cukup didalam hati. Jikalau niat diucapkan melalui lisan seraya berniat didalam qalbunya maka puasanya sah, bahkan ada ulama yang menganjurkan mengucapkan niat dengan lisannya untuk membantu hati dalam mengingat niat. Namun, jika hanya sebatas mengucapkan dengan lisan tanpa berniat puasa didalam qalbu maka itu tidak sah, sebab yang wajib adalah niat didalam hati.

Wallahu A’lam

Baca juga : https://irudnews.blogspot.co.id/2016/05/siapa-penggagas-niat-mari-kita-kembali.html

Siapa Penggagas Niat ? Mari Kita Kembali Ke Fitrah Sebelum Fitri Menjelang

Siapa Penggagas Niat ? Mari Kita Kembali Ke Fitrah Sebelum Fitri Menjelang

Assalamualaikum wr.wb

Banyak berita gunjingan pemuda kini yang membahas masalah niat, baik itu niat sholat, puasa, haji, dan ibadah lainnya. Sebelum ramadhan tiba sebaiknya kita pelajari dulu bersama-sama apa makna niat dari pendapat ulama dulu.

Ibn Abi Izz Al Hanafi berkata : “Tidak ada seorang ulamapun dari imam 4 (madzhab), tidak juga Imam Syafi’i atau yang lainnya yang mensyaratkan lafaz niat. Menurut kesepakatan mereka, niat itu tempatnya dihati. Hanya saja sebagian ulama belakangan mewajibkan seseorang melafazkan niatnya dalam shalat. Dan pendapat ini dinisbatkan sebagai mazhab Syafi’i. Imam An Nawawi rahimahullahu berkata :”Itu tidak benar” (Al Itbaa’ :62)

Ibn Qoyyim berkata :”Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam jika hendak mengerjakan shalat,maka dia mengucapkan Allahu Akbar.dan beliau tidak mengucapkan lafaz apapun sebelum itu dan tidak pernah melafazkan niat sama sekali.

 Beliau juga tidak mengucapkan:
“ushali lillah shalaata kadzaa mustaqbilal qiblah arba’a raka’at imaaman aw ma’muuman (artinya :aku berniat mengerjakan shalat ini dan itu karena Allah,menghadap kiblat sebanyak 4 raka’at sebagai imam atau makmum).

Pendapat ini muncul akibat sebagian ulama belakangan yang terkecoh dengan perkataan Imam Syafi’I radhiallahu anhu didalam masalah shalat. Redaksinya sebagai berikut:

“Sesungguhnya shalat tidak sama dengan puasa. Tidak ada seorangpun yang akan memasuki shalat kecuali dengan DZIKIR. ”Kata dzikir disini dikira pe-lafaz-an niat oleh orang yang shalat. Padahal yang dimaksud oleh Imam Syafi’i dengan kata dzikir disini adalah TAKBIRATUL IHRAM. Bagaimana mungkin Imam Syafi’I mensunahkan sesuatu yang tidak pernah dikerjakan oleh Nabi Shalallahu alaihi wa sallam, tidak juga oleh para khulafa’nya, dan para shahabatnya. Demikianlah jalan hidup dan petunjuk yang mereka ajarkan,jika memang ada seseorang membawa berita satu huruf saja yang berasal dari beliau,maka kita akan menerimanya karena tidak ada petunjuk yang lebih sempurna dari petunjuk mereka dan tidak ada sunnah kecuali yang diambil dari Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam [Zaadul Ma’aad I/201;Ighatsatul Lahfaan I/136-139;I’laamul Muwaqqi’iin II/371;Tuhfatul Maulud :93]

Syaikh Abul Hasan Musthafa bin Ismail Sulaiman al-Mishri [2] berkata : “Perbuatan seperti ini tidak benar. Tidak ada dalil dari Qur’an dan Sunnah,tidak pula dari ijma’ dan qiyas jali (qiyas yang jelas dan benar) untuk perbuatan tersebut sebab tempat niat adalah di dalam hati. Adapun anjuran Rasululloh Shalallahu ‘alaihi wa sallam untuk menghadirkan niat di dalam segala amalan, yaitu hadist beliau Shalallahu ‘alaihi wa sallam: “Sesungguhnya seluruh amal shaleh hanya diterima dengan niat yang ikhlas dan bagi setiap orang mendapatkan sesuai yang ia niatkan.”

Maksudnya bukan melafalkan niat dengan lisan kita, baik dengan melirihkan ataupun mengeraskannya. Tidak ada satu riwayat pun yang dinukil dari beliau bahwa beliau Shalallahu ‘alaihi wa sallam melafalkan niat ketika hendak shalat dan berpuasa. Tidak pernah beliau mengucapkan : “Sengaja aku berpuasa di bulan ramadhan pada tahun ini secara sempurna tanpa kekurangan” dan mengulang-ngulanginya setiap malam ketika bersahur atau setelah shalat tarawih. Demikian pula dalam ibadah zakat dan lainnya.

Untuk lebih jelasnya, baiklah kita coba simak uraian pendapat para ulama salaf, sebagai orang-orang yg mengerti dan paham ttg sunnah dan perkataan Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam serta mereka adalah para mufassirin(penafsir) makna ayat qur’an maupun hadist, mengenai LAFADZ NIAT (makna lafadz niat ini secara umum meliputi niat sholat, puasa, zakat, haji, dan ibadah lainnya).
Hakekat Niat

Ibnu Taimiyah Rahimahullah berkata dalam kitab Majmu’atur Rasaaili Kubra I/243 : Tempatnya niat itu di hati tanpa (pengucapan) lisan berdasar kesepakatan para imam Muslimin dalam semua ibadah : bersuci (thaharah), shalat, zakat, puasa, haji membebaskan budak (tawanan) serta berjihad dan yang lainnya. Meskipun lisannya mengucapkan berbeda dengan apa yang ia niatkan dalam hati, maka teranggap dengan apa yang ia niatkan dalam hati bukan apa yang ia lafadzkan. Walaupun ia mengucapkan dengan lisannya bersama niat, dan niat itu belum sampai ke dalam hatinya, hal ini belu mencukupi menurut kesepakatan para imam Muslimin. Maka sesungguhnya niat itu adalah jenis tujuan dan kehendak yang tetap.

Sehubungan dengan masalah niat, Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyah menjelaskan di dalam kitab ‘Ighasatul Lahfan’ bahwa : “Niat artinya ialah menyengaja dan bermaksud sungguh-sungguh untuk melakukan sesuatu. Dan tempatnya ialah di dalam hati, dan tidak ada sangku pautnya sama sekali dengan lisan. Dari itu tidak pernah diberitakan dari Rasululloh Shalallahu ‘alaihi wa sallam , begitu juga para sahabat, mengenai lafadz niat ini.” [3]

Sedangkan hakikat niat itu sendiri BUKANLAH UCAPAN ‘NAWAITU’ (saya berniat). Ia adalah dorongan hati seiring dengan futuh (pembukaan terhadapnya),tetapi kadang-kdang juga sulit. Barangsiapa hatinya dipenuhi dengan urusan dien, akan mendapatkan kemudahan dalam menghadirkan niat untuk berbuat baik. Sebab ketika hati telah condong kepada pangkal kebaikan, ia pun akan terdorong untuk cabang-cabang kebaikan. Barangsiapa hatinya dipenuhi dengan kecenderungan kepada gemerlap dunia, akan mendapatkan kesulitan besar untuk menghadirkannya. Bahkan dalam mengerjakan yang wajib sekalipun.Untuk menghadirkannya ia harus bersusah payah. [4]

Seluk Beluk 3 Organisasi Mahasiswa Di Universitas Karimun

Seluk Beluk 3 Organisasi Mahasiswa Di Universitas Karimun
Assalamualaikum sahabat-sahabati yang berada di bumi berazam.

Setiap organisasi selalu dikenal dengan hal-hal yang unik, dari ucapan salam yang berbeda, perkataan yang menjadi semboyan, hingga simbol-simbol yang menandakan identitas diri mereka.

Ada ucapan yang selalu dinyanyikan oleh sebagian kelompok organisasi luar mahasiswa yang bait akhirnya mengatakan ‘Tangan terkepal dan maju kemuka. Semboyan ini sangat populer bagi para penganut organisasi beralmamater biru berpecikan hitam polos  ini, mereka lebih mendepankan untuk menjadi pelopor dan cenderung diawali dengan sebuah pergerakan.

Sedangkan Singkatan YAKUSA yang artinya "Yakin Usaha dan bisa" ini sebuah ungkapan yang selalu tertanam pada mahasiswa yang selalu memakai peci yang berwarna hitam dan hijau, serta benderanya bergambar bintang dan bulan yang dikelilingi dengan warna hijau yang bercorak islam. Terkadang pin logo yang penuh makna terpampang di jilbab para mahasiswinya.

Lain lagi dengan organisasi mahasiswa hasil usaha Bung Karno ini, mereka para mahasiswanya lebih terkenal dan mudah di ingat dengan semua unsur yang ada pada mereka berwarna merah. Hingga keberanian mereka turun ke jalan demi merebut demokrasi pun sudah memperlihatkan kamarahan dari banteng merah mereka yang tergambar di partai hasil ciptaan Bung Karno.

Ke-tiga organisasi besar ini sangat bagus untuk di ikuti, apa lagi para kader-kadernya terdahulu sudah banyak yang sukses tak terkucuali organisasi mahasiswa lainnya. Sebut saja Anies Bawesdan, semua mahasiswa HMI pasti tahu dari mana Menteri pendidikan ini berasal, tak ketinggalan nama besar Akbar Tanjung, politisi ulung yang sukses ketika masuk ke dunia partai politik. Lalu ada Imam Nahrowi, menteri Pemuda dan Olahraga dan Khofifah Indra Parawansa yang ditunjuk sebagai Menteri Sosial mereka berdua berasal dari PMII, belum lagi yang berasal dari GMNI yang sudah banyak menghasilkan politisi dan pejabat yang intelektual, yaitu Bambang Pranoto, Yayat T, Soemitra, Almarhum Taufik Kiemas, dan lain-lain

Semua organisasi yang diikuti itu bagus dan tidak ada yang sia-sia, tergantung niatnya kita ingin memasukinya. Ada organisasi di dalam kampus ada yang di luar, yang lebih menonjol adalah organisasi diluar kampus yang berskala nasional. Selain bermacam-macam program yang mereka lakukan, mereka juga mempunyai sistem kaderisasinya yang berbeda-beda dan kegiatan-kegiatan yang pro terhadap masyarakat serta gebrakan-gebrakan yanmengejutkan pemerintah baik itu berupa kritikan, saranaksi, dan lain sebagainya.

Agar tidak tebang pilih, sebelum memasuki organisasi tersebut sebaiknya dilakukan penelitian yang sangat matang sebelum terjun ke dunia organisasi. Karena di dunia organisasi selain turuk aktif dalam membantu masyarakat mereka juga saling bertatap mata dengan pihak keamanan, konflik dengan organisasi lain pun tak terlakkan, bahkan yang lebih membahayakan lagi yakni selalu bersitegang dengan para pemimpin-pemimpin yang dzalim beserta koleganya. Mahasiswa yang berani menghadapi seperti ini hanyalah mahasiswa pilihan, mahasiswa yang tidak takut terhadap dzalimnya pemerintah, mahasiswa yang berfikir kritis, berjiwa nasionalis, serta mahasiswa yang berpedoman pada kebenaran terutama untuk kepentingan rakyat.

Lalu muncul dua buah pertanyaan yang saling berkaitan. Apakah semua organisasi tersebut berbeda dari segi tujuannya? Apakah ada yang terbaik dari yang baik?

Bila ingin puas dengan jawabannya semua pertanyaan tadi harus disampingkan, lalu bisa dijawab ketika anda melihat dan meneliti terlebih dahulu, sehingga bisa diasumsikan seperti apa organisasi yang menurut anda terbaik serta berbeda dari organisasi lainnya.

Pada dasarnya semua tujuan organisasi ini sama, yaitu untuk kepentingan masyarakat. Tetapi hal ini akan berubah bila sebuah organisasi di sisipi oleh orang-orang politik yang tak bertanggung jawab, yang mempunyai kepentingan pribadi. Seolah-olah para politisi tersebut berpolitik dengan memboncengi sebuah organisasi. Jika hal ini terjadi maka tujuan dari adanya sebuah organisasi mahasiswa sudah tidak sinkron lagi, disatu sisi ingin menolong rakyat disisi lain berupaya menyengsarakan rakyat. Artinya organisasi ini tidak lain dan tidak bukan hanya sebagai boneka para politisi bahkan sampai-sampai bonekanya para pemerintah yang rakus akan jabatan. Sangat disayangkan bila organisasi tersebut bisa berada secara leluasa di bumi berazam ini, kita perlu mencurigai mereka karena kita semua adalah mahasiswa yang memiliki sifat kritis!

Nasib Gedung Mewah Di Bumi Berazam

Nasib Gedung Mewah Di Bumi Berazam

Setiap kebijakan yang di berikan pasti ada sebab dan akibat, dari akibat tersebut akan ada dua jawaban. Yakni kebijakan yang memberi manfaat/kebaikan dan kebijakan yang memberikan kerugian/keburukan. Hasil dari kebijakan tersebut pastilah yang di permasalahkan kerugian/keburukannya dari pada kebaikan itu sendiri, karena kita cenderung mengadopsi pendapat yang cukup populer, yaitu ‘Yang salah diperbaiki dan yang benar diteruskan.’ Lantas timbullah sebuah pertanyaan “apa yang menyebabkan kebijakan tersebut tidak sesuai dengan yang diharapkan?“ Boleh jadi jawabannya adalah salah di perencanaan.

Jika di analogikan sangat tepat bila dengan permasalahan yang ada di kabupaten karimun. Contohnya banyak, ada pasar yang tidak terpakai di daerah toko buku ‘salemba’, terus rumah dinas bupati dan wakilnya yang tidak dioptimalkan dengan baik sehingga dibiarkan kosong tampa penghuni begitu saja, yang lebih parahnya lagi adalah gedung besar yang berada di tepi laut costal area. Begitu tinggi dan megahnya gedung tersebut membuat mata selalu tertuju pada bangunan itu, dari struktur bentuknya menampakkan bahwa gedung tersebut milik pemerintah yang tentu memakan dana yang tidak kecil.

Selanjutnya, dengan adanya gedung tersebut menjadikan suatu nilai kemunduran bagi Pemkab. Karimun dalam hal membangun kota yang katanya ingin bersaing dengan kabupaten lain dalam mewujudkan masyarakat sejahtera. Lokasi yang sekitarnya selalu ramai para pengunjung lokal maupun luar kota menjadikan pemandangan yang kurang menarik karena tidak adanya aktivitas apapun di dalam gedung tersebut. Kini gedung yang dibangun melalui uang rakyat itu terbengkalai tanpa ada kejelasan statusnya, sehingga membuat orang terutama dikalangan mahasiswa bertanya-tanya.

Jadi pertanyaannya apa hasil dari kebijakan pemerintah itu? Jawabannya adalah kerugian yang menimbulkan berbagai keburukan. Akan tetapi bila pemerintah sadar akan kesia-siaan mereka tentu jawabannya akan berbeda dari hari ini dan hanya waktu yang bisa menjawabnya semua. Di kala bangunan itu sudah kumuh, bau dan tidak terawat barulah mereka sadar untuk memanfaatkannya.

Menurut saya hal tersebut sangat disayangkan bila tidak di manfaatkan secara baik, mengingat gedung yang megah dan strategis itu berpotensi untuk kemajuan pertumbuhan ekonomi kabupaten karimun. Gedung tersebut bisa dijadikan tempat pemasaran hasil kerajinan tangan masyarakat untuk dijadikan buah tangan kepada pengunjung, jika di optimalkan dengan baik maka bukan saja meningkatkan PAD (pendapatan asli daerah) kabupaten karimun tetapi juga menjadi lahan pekerjaan bagi masyarakat karimun. Program ini bisa terealisasi bila aspirasi ini di dengar para dewan yang duduk di singgasananya, bila tidak maka untuk didiskusi saja sudah cukup kagum bagi penulis untuk apresiasinya kepada saya.

Dari : Rudi Saputra (Anggota PMII Kab. Karimun)

Paham Mahasiswa Terhadap Organisasi

Paham Mahasiswa Terhadap Organisasi
Secara hakekat organisasi yang diikuti pemuda dan mahasiswa tidak memberikan kontribusi berarti bila di pandang dari jangka pendek. Karena akan mengorbankan kuliah, tugas, waktu, materi dan sebagainya. Artinya, segala sesuatu terpusat hanya pada organisasi dan yang lebih penting terabaikan. Semua itu akan berbanding terbalik bila melihat kedepannya. Sebab, di organisasi kita diajarkan manajemen waktu walau sebenarnya tidak diajarkan dari senior atau ahli, melainkan dari proses mengikuti kegiatan organisasi itu sendiri.

Memang, keengganan mereka menerjuni dunia organisasi tampaknya di pengaruhi oleh nilai IP, inilah masalah yang mendominasi. Mereka khawatir akan anjlok bila mengikuti organisasi. Pada dasarnya IP (Indeks Prestasi) adalah parameter mahasiswa dalam kemampuan rasio, dan organisasi adalah wadahnya. Jadi saya fikir semua mahasiswa wajib mengikuti organisasi. Ini terlihat ekstrem bagi sebagian mahasiswa. Akan tetapi ini sejalan dengan sifat mahasiswa yang kritis, dimana ide-ide kreatif akan dapat tertuang di dalam wadah tersebut, terlebih mahasiswa adalah agen perubahan.

Bila mengacu pada sejarah, lengsernya Suharto disebabkan oleh bersatunya seluruh mahasiswa yang dikenal dengan Gerakan Mahasiswa Indonesia tahun 1998. Jauh sebelum presiden Indonesia ke dua ini hidup, pemuda di kalangan mahasiswa berbondong-bondong memasuki hingga membentuk organisasi demi menghalau penjajah. Kini, mahasiswa sekarang sudah tidak seperti mahasiswa dulu, sudah kehilangan taring. Jika pun ada itu hanya sebagian, tidak seperti dahulu yang bersatu padu untuk merebut demokrasi. Sampai-sampai sang proklamator pun dapat di tumbangkan.

“Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncang dunia” kata Bung Karno. Seandainya ia hidup kembali dan memanggil pemuda, maka pastikan kita 1 diantara mereka. Tapi itu tidak mungkin terjadi, dan sekarang waktunya mahasiswa mencontohi sikap Bung Karno yang banyak mengikuti organisasi nasional maupun internasional. Berkat kepiawan beliau Indonesia telah banyak dikenal di seluruh dunia, bahkan dikenal dengan negara yang selalu memelopori suatu organisasi internasional.
Salam Pergerakkan!!

Jalan-Jalan Ke Sekretariat PC PMII Kabupaten Karimun

Jalan-Jalan Ke Sekretariat PC PMII Kabupaten Karimun

Assalamualaikum rekan-rekan Mahasiswa sekalian, baik yang berada di Universitas Karimun, STIE Cakrawala maupun yang berasal dari kampus luar karimun.

         Setiap Mahasiswa pasti mempunyai tempat berkumpul atau tempat nongkrongnya masing-masing, apa lagi tempat untuk mendiskusikan masalah-masalah kampus seperti tugas yang sulit untuk diselesaikan, metode cara mengajar dosen yang rumit untuk dipahami, masalah eksternal kampus, dan sebagainya.

         Tempat yang saya maksud di atas adalah tempat yang saya pakai untuk menulis artikel ini, yakni sebuah kantor organisasi mahasiswaNama kerennya adalah Sekretariat PC PMII Kabupaten Karimun. Di tempat inilah saya dan sahabat-sahabati PMII Karimun berkumpul membahas segala permasalahan yang ada di indonesia, terlebih permasalahan yang ada di kabupaten karimun. Tempat ini bukan untuk membahas permasalahan saja, melainkan sebagai sumber ilmu baru dan sebagai wadah dalam melancarkan program-program yang bersifat kemasyarakatan. Baru-baru ini kami sedang memasuki dunia bisnis, kata yang lebih tepat seharusnya bukan bisnis tetapi usaha kecil-kecilan yang sesuai dan mampu untuk kami jalankan, hitung-hitung bisa menambah uang pemasukkan/kas bagi perawatan sekretariat.

         Manfaat dari adanya Kantor PMII ini cukup banyak, tapi yang ingin saya paparkan hanya keadaan dalam sekre kami. Kantor kami sangat sederhana, jauh dari kata mewah, megah dan bentuk dalamnya lebih condong mirip seperti kos-kossan para mahasiswa intelek:)

         Seiring berjalannya waktu sekretariat kami sudah mulai luntur dari yang namanya kos-kosan. Sebab, kini kami telah banyak penambahan-penambahan berupa perabot, perlengkapan administrasi, alat eletronik dan alat lainnya yang berfungsi sebagai penunjang dalam kegiatan kami sesuai dengan visi-misi sebagai Organisasi PMII.

        Jika ditinjau dari lokasi cukup mudah untuk menemukan keberadaan kantor kami ini, karena dapat terlihat dari kejauhan bila melihatnya dari jalan Sahabu Lubuk Semut. Selain itu Sekretariat PC PMII Kabupaten Karimun jterletak di depan kolam renang Viarama, dimana kolam renang tersebut  adalah kolam renang satu-satunya yang berada di daerah Kec. Balai, otomatis semua warga Karimun khususnya warga Kec. Balai akan mengetahui keberadaan kolam renang tersebut. Jadi untuk menemukannya tidaklah sulit, cukup tanyakan saja ke orang-orang dimana letak kolam renang Viarama dan kalian akan mendapati Sekretariat PC PMII Kabupaten Karimun berada di depannya.

        Fasilitasnya selain wifi juga ada tempat penyucian motor/mobil dan depot air minum isi ulang yang berada tepat di sebelah Sekretariat PMII Karimun, Bukan itu saja, di depan sekre kami juga ada sebuah lapangan badminton terbuka serta café yang siap melayani kalian kapan saja. Tapi tidak diperuntukkan pada waktu tengah malam dan shubuh.

        Okeee, saatnya pegerakkan anda yang berbicara! Jangan ragu apalagi sungkan-sungkan untuk mengunjungi Kantor perwakilan Mahasiswa yang pro terhadap rakyat ini. Jika kalian mahasiswa yang kritis, tempat ini tepat sekali bagi anda yang ingin menambah wawasaan, tukar fikiran serta ingin berbisnis bersama. hwhe..

Sekian dulu dari saya, Terima kasih rekan-rekan sekalian karena telah sudi membaca artikel ini :)

Copyright © Ketawa Karimun. All rights reserved. Template by CB