Home » Archives for Juli 2016
Petuah 1
Assalamualaikum kengkawan,
Kali ini penulis #Sabdaliar mau memberikan kata-kata mutiara (hulala) hihihi.
Sebenarnya ga pintar nulis sih,tapi mau mencoba bolehkan?
Okeh, tak banyak berkomentar penulis mau ngasi petuah buat para pembaca yang budiman dan arif bijaksana. Dalam pergaulan kita sehari-hari tentu kita banyak menjumpai orang dengan berbagai rupa dan karakter. Sering kali kita menjumpai seseorang yang lebih berilmu dari kita, yang memiliki ilmu sejajar dengan kita, dan mungkin orang yang menganggap kita memiliki lebih ilmu darinya.
Disini, kita sebagai mahluk sosial yang perlu berinteraksi dan beradaptasi harus membiasakan hidup dengan mahluk sosial lainnya agar terciptanya sebuah komunikasi dan ekosistensi yang baik dan harmonis.
Petuah yang akan penulis bagikan disini buat para pembaca agar kita bisa menciptakan suasana yang harmonis antara lain :
“Bila dirimu bertemu dengan orang yang lebih pandai, maka itulah waktumu untuk menimba ilmu”
“Bila dirimu bertemu dengan orang yang sama pandai, maka itulah waktumu untuk bertukar ilmu”
”Bila dirimu bertemu dengan orang yang kurang pandai, maka janganlah kau meremehkannya melainkan sampaikanlah ilmu yang dirimu miliki”
Nah, dari petuah-petuah yang telah penulis tulis tadi, penulis mengharapkan tulisan ini bermanfaat bagi pembaca sekalian. Sedikit berbagi waktu, penulis mengucapkan terimakasih dan sampai ketemu dengan
#Sabdaliar seterusnya.
Salam Hangat
Siti Kamisah
Tahun 2017 Ada Kurikulum Kemaritiman Di Tingkat Pelajar
Kementerian Koordinator bidang Maritim tengah merumuskan kurikulum maritim bagi pelajar SD hingga SMA. Dalam merumuskan kurikulum tersebut, ereka menggandeng Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud,) kita sebagai rakyat indonesia optimis dengan langkah awal ini dalam dunia pendidikan.
Saat ini kurikulum yang bertujuan memperkenalkan potensi maritim Indonesia masih dalam tahap pembuatan modul di Pusat Kurikulum Kemendikbud. Pembuatan kurikulum maritim untuk pelajar SD hingga SMA ini ditargetkan selesai November 2016 mendatang sehingga kurikulum ini dapat diterapkan di seluruh sekolah di Indonesia saat tahun ajaran baru di 2017.
Kurikulum mengenai maritim di Indonesia nantinya akan disisipkan pada beberapa mata pelajaran yang sudah ada, sehingga tidak menambah beban siswa-siswi dalam mengikuti pelajaran. Hal ini juga diharapkan dapat menambah wawasan mereka mengenai potensi maritim yang ada di Indonesia.
Penerapan yang dilakukan dengan tidak menambah masukan muatan kemaritiman. Misalnya, nanti pas belajar tidak lagi Ibu pergi ke pasar, jadi pergi ke laut.
Selamat Hari Anak Nasional
Pemerintah telah membuat kebijakan, program dan kegiatan yang dilaksanakan di seluruh tingkatan wilayah, namun pemenuhan hak dan perlindungan anak belum dapat dilakukan secara optimal. Hal ini antara lain terlihat dari masih banyaknya anak yang tidak memiliki kutipan akta kelahiran, informasi yang ada belum ramah anak, masih terbatasnya wadah partisipasi anak dan suara anak belum mewarnai proses pembangunan.
Jika menyinggung soal kesehatan, masih banyaknya masalah kesehatan anak, di bidang pendidikan belum semua anak mendapatkan pendidikan, lalu di bidang perlindungan banyaknya pekerja anak, dan akhir-akhir iji maraknya kekerasan kepada anak baik yang dilakukan oleh orang terdekat maupun orang dewasa lainnya
Anak mendapat kekerasan di rumah, di jalan, di sekolah dan tempat-tempat umum lainnya, yang dampaknya akan mengganggu tumbuh kembang anak bahkan anak pada saat dewasa akan menjadi pelaku kekerasan. Hal tersebut perlu dicegah dengan cara menciptakan lingkungan yang kondusif untuk mewujudkan peningkatan perlindungan dan tumbuh kembang anak.
Lingkungan yang kondusif harus dimulai dari dalam keluarga karena keluarga adalah lembaga pertama yang dapat menciptakan anak yang sehat, cerdas, ceria, berakhlak mulia dan cinta tanah air, melalui pengasuhan yang berkualitas. Pengasuhan yang berkualitas juga dapat membangun karakter anak serta memperkuat nilai-nilai kebangsaan dari sejak usia dini.
Namun kondisi keluarga di Indonesia tidak semuanya mempunyai kualitas yang memadai untuk dapat memenuhi hak dan memberikan perlindungan kepada anak. Banyak keluarga yang belum memahami peran, tugas dan kewajiban sebagai orang tua untuk memenuhi hak anak-anaknya. Apalagi di era globalisasi, dimana informasi bebas melanda seluruh lapisan masyarakat. Globalisasi tidak dapat terbendung dan akan berpengaruh terhadap kehidupan setiap individu serta berdampak terhadap kehidupan dan perkembangan kepribadian anak, maupun hubungan antar anggota keluarga.
Partisipasi, kepedulian dan kepekaan masyarakat sangat diperlukan sebelum anak menjadi korban dari eksploitasi dan diskriminasi yang dilakukan oleh orang dewasa lainnya atau antar teman sebaya
Di Indonesia perhatian anak sebenarnya sudah mendapat perhatian dari Pemerintah terbukti dengan adanya Undang-undang tentang Perlindungan Anak. Namun dengan Pemerintah saja belumlah cukup. Hendaknya Pemerintah dan masyarakat/warga negara bersinergis untuk menaruh perhatian sepenuhnya terhadap anak-anak.
Pemerintah telah membentuk sebuah komisi yang khusus untuk memperhatikan dan melindungi hak-hak seorang anak. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dibentuk berdasarkan amanat UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Undang-Undang tersebut disahkan oleh Sidang Paripurna DPR pada tanggal 22 September 2002 dan ditandatangani Presiden Megawati Soekarnoputri, pada tanggal 20 Oktober 2002. Sesuai ketentuan Pasal 75 dari undang-undang tersebut, Presiden menerbitkan Keppres No. 77 Tahun 2003 tentang Komisi Perlindungan Anak Indonesia.
Selamat Hari Anak Nasional !
“Stop Kekerasan dan Penelantaran Anak Sekarang dan selamanya”.
Kita putus mata rantai kekerasan terhadap anak. Semoga orangtua, keluarga, masyarakat, dunia usaha, pemerintah dan negara lebih peduli Penegakkan, Perlindungan dan Pemenuhan Hak-Hak Anak di negeri ini. Generasi masa depan, generasi yang membanggakan dan berkualitas.
“Stop Kekerasan dan Penelantaran Anak Sekarang dan selamanya”.
Kita putus mata rantai kekerasan terhadap anak. Semoga orangtua, keluarga, masyarakat, dunia usaha, pemerintah dan negara lebih peduli Penegakkan, Perlindungan dan Pemenuhan Hak-Hak Anak di negeri ini. Generasi masa depan, generasi yang membanggakan dan berkualitas.
by : Siti Kamisah
Sejarah Universitas Karimun
Rencana awal berdirinya Universitas Karimun adalah datangnya dari beberapa orang teman yang saat itu sebagai Mahasiswa Program Doktor Ilmu Administrasi Untag Surabaya yang salah satunya adalah Bapak Bupati Karimun H. Nurdin Basirun. Waktu itu kita semua berpendapat mengapa tidak kita dirikan sebuah universitas di Kabupaten Karimun dimana secara pinansial dan kuantitas rasanya kita mampu untuk mewujudkannya apatah lagi saat ini jumlah PNS kita rata-rata sudah berpendidikan S2 dan tentunya dapat membantu dalam pemenuhan tenaga pendidik, dan sebentar lagi ada beberapa diantara kita yang sudah bergelar sebagi DR, serta jika dilihat secara geografis dimana penduduk Kabupaten ini rata-rata tersebar di pulau-pulau dan untuk menlanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi setiap orang tua harus mengorbankan banyak materi dalam menyekolahkan atau melanjutkan anak-anak mereka ke jenjang pendidikan yanang lebih tinggi, harapan kita dengan berdirinya nanti Universitas akan dapat membantu keringan orang tua terutama mereka yang berada di pulau-pulau yang tersebar di wilayah kabupaten Karimun, inilah salah satu cara kita untuk memenuhi salah satu azam Kabupaten Karimun yaitu peningkatan kualitas sumberdaya manusia.
Bertolak dari perbincangan tersebut di Surabaya, tanpa banyak membuang waktu setelah kita kembali ke Karimun yaitu pada tanggal 10 Oktober 2007 kita mulai mencari dan menentukan sebuah nama yayasan yang tepat untuk mengelola universitas, konsultasipun kita jalankan baik ke pihak legeslatif, maupun eksekutif dan unsur muspida Kabupaten Karimun . Pada tanggal 22 Oktober 2007 terbitlah sebuah Akte Pendidirian Yayasan yaitu kita beri nama Yayasan Tujuh Juli Kabupaten Karimun yang dikeluarkan oleh Notaris Zulkarnien, SH,……. Dukunganpun mulai kita cari baik ke tinggkat pusat maupun ke tingkat provinsi.
Ibarat pepatah melayu mengatakan “Gayungpun bersambut” pada tanggal 5 Maret 2008 kita mendapat dukungan penuh dari DPP Partai Golkar yang ditanda tangani oleh wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar yaitu Bapak H.R. Agung Laksono dan Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar yaitu Bapak Sumarsono dan dukungan dari Gubernur Provinsi Kepulauan Riau pada tanggal 1 Pebruari 2008 yang ditanda tangani oleh Bapak Ismet Abdullah sebagai Gubernur Provinsi Kepulaun Riau, Dukungan begitu juga dukungan dari DPRD Kabupaten Karimun dan dari Bupati Karimun sendiri.
Dengan dukungan penuh dari Bapak Bupati, Assiten II saat itu Bapak Anwar Hasyim, M.Si, Ketua DPRD dan sebagian pejabat di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Karimun, kita mulai melaksanakn rapat-rapat rutin baik dalam hal pengurusan izin serta pembentukan rektorat agar segala bidang administrasi universitas dapat berjalan pada saat awal dibuatlah suatu keputusan dimana Pihak yayasan mengintruksikan bahwa Sdr H.MS. Sudarmadi,S.Pd MM ditunjuk sebagai Rektor Universitas, Biro administrasi akademik yang dipercayakan kepada Bapak Irwanto, S.Pd, M.Si, Biro Administrasi Keuangan yang dipercayakan kepada Bapak Abdullah, S.Sos, M.Si serta Biro Adminstrasi Umum yang kita pecayakan kepada Bapak Helmi,SE, M.Si untuk mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan universitas serta Dekan-dekan di lingkungan universitas Karimun.
Pada tanggal 12 Maret 2008 secara resmi pihak yayasan tujuh juli Kabupaten Karimun menyampaikan surat usulan pendirian Universitas Karimun yang ditujukan kepada Direktur Akademik Departemen Pendidikan Nasional di Jakarta, dan pada tanggal 18 April 2008 kita mendapat balasan Surat dari Direktur Akademik Dirjen Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional agar kita membuat studi kelayakan. Selanjutnya pada tanggal 7 Juli 2008 Bapak Bupati Karimun, Bapak Ketua DPRD Kabupaten Karimun , Bapak Assisten II (Anwar Hasyim, M.Si) Sekdakab Karimun, dan pihak rektorat menyerahkan langsung Studi Kelayakan universitas, beberapa hari setelah penyerahan studi kelayakan tersebut dan pada tanggal tersebut pihak rektorat dan dimintakan untuk menyampaikan audiesi di depan Ditrektorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional didepan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Depdiknas di Jakarta, beberapa hari setelah itu kita mendapat lampu hijau bahwa univesitas karimun akan segera diterbitkan izinnya.
pada tanggal 25 Agustus kita mendapat lagi sebuah surat balasan dari Direktorat Jenderal Pendidikan tinggi dengan nomor surat : ………………tentang izin pertimbangan pendirian universitas Karimun setelah itu kita mulai melakukan berbagai pembenahan, baik sarana dan prasarana yang sudah ada, penetapan lokasi pendirian gedung iniversitas serta rencana penerimaan mahasiswa baru, Alhamdulillah minat yang ditunjukan oleh masyarakat Karimun cukup antusian dalam satu minggu kita sudah kebanjiaran mahasiswa sebanyak lebih kurang 1800 calon mahasiswa yang mendaftar, disini menunjukkan berapa pentingnya sebuah universitas di Kabupaten Karimun dan betapa antusiasnya masyarakat menyambut universitas ini walaupun secara adminstrasi kita sepatutnya belum boleh melakukan itu tapi kami berasumsi sesuatu perkara yang baik dan untuk memulai sesuatu tentunya kita harus berani dan mempunyai pertimbangan yang matang baik, kualitas maupun kuantitas.
Pematangan dan perbaikan segala macam bentuk administrasi terus kita jalankan begitu juga konsultasi di Departemen Pendidikan Nasional setiap ada kesempatan terus kita kumandangkan terutama Bapak Bupati Karimun yang cukup komit dan antusias dalam mewujudkan Universitas Karimun, sumbangsih dan pemikiran beliau menjadi insfirasi tersendiri bagi pengurus-pengurus universitas tanpa semangat dan dukungan beliau kami pengurus tidak akan dapat berbuat apa-apa, apatah lagi pada masa-masa genting segelintiran masyarakat ada yang menyambut baik berdirinya universitas dan ada juga yang tidak mendukung berdirinya universitas di Karimun tercinta ini. Pengurus-pengurus universitas saat itu hanya pasrah dan berkeyakinan bahwa apa yang kita lakukan bukanlah untuk diri kita atau ingin menampilkan ego tersendiri, Universitas Karimun adalah milik semua masyarakat Karimun jika seandainya nanti Universitas ini menjadi yang terbaik di Kabupaten ini bukan pengurus yang akan bangga tetapi semua masyarakt karimun, berawal dari asumsi tersebut kami terus maju dan pada akhirnya terbitlah izin resmi dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktur Akademik Departemen Pendidikan Nasional dengan nomor izin: 214/D/0/2008, dan yang menjemput langsung surat tersebut di Jakarta adalah Bapak Bupati Karimun, Ketua DPRD Karimun, Sekda Kab Karimun, Ketua Yayasan, Rektor Universitas Karimun dan beberapa Biro di Universitas Karimun.
Begitulah cerita ringkas berdirinya universitas Karimun ini, harapan kami mari sama-sama kita bergandeng bahu bantu membantu dalam bentuk pemikiran demi terciptanya universitas karimun universitas yang akan kita banggakan nantinya yang bukan milik siapa-siapa melainkan milik semua masyarakat karimun.
Wasalammualaikum Wr.Wb
Rektor Universitas Karimun
*Tulisan bersumber dari blog ngawondo.blogspot.co.id
Piala Adipura Kencana Di Raih Karimun, Inilah Pahlawannya
Lebih baik mati dalam pertempuran dari pada meninggalkan medan. Semboyan TNI yang di tancapkan pada nurani para anggota kopassus menjadi roh bagi mereka. Dengan bersatunya ucapan dan perbuatan membuat rasa takut mati sirna seketika. Gelar pahlawan paling tidak sudah menjadi dambaan bagi keluarga mereka, apa lagi negara dan seluruh rakyat mengakuinya.
Hari jumat (22 juli 2016 ) pahlawan patut kita sematkan pada pundak para hati mulia, para tukang sapu keliling yang telah bekerja dengan konsisten. Mengamankan jalanan dan lingkungan sekitar dari sampah yang berserakan. Tak peduli panas yang terik, itu bukan alasan untuk tidak mencuci wajah kota karimun ini.
Setelah piala adipura kencana tiba di karimun jumat petang, dilanjutkan dengan diarak ke jalan bersama para pahlawan-pahlawan yang tak dikenal tersebut. Maksudnya ialah agar masyarakat tahu bahwa kabupaten karimun bukanlah kota yang kotor. Ini adalah buah hasil dari kerjasama pemerintah kabupaten karimun dengan petugas lapangan dalam hal menjaga kebersihan. Serta tak lupa masyarakat kabupaten karimun yang mulai sadar tentang arti kebersihan.
Ada dua hal indikator terhadap penilaian juri untuk mendapatkan piala adipura kencana ini, indikator pertama adalah kondisi fisik lingkungan perkotaan dalam hal kebersihan dan keteduhan kota. lalu yang kedua, pengelolaan lingkungan perkotaan (non-fisik), yang meliputi institusi, manajemen, dan daya tanggap.
Dan perlu diketahui bersama, peserta program Adipura dibagi ke dalam 4 kategori berdasarkan jumlah penduduk, yaitu kategori kota metropolitan (lebih dari 1 juta jiwa), kota besar (500.001 - 1.000.000 jiwa), kota sedang (100.001-500.500 jiwa), dan kota kecil (sampai dengan 100.000 jiwa).
Dan perlu diketahui bersama, peserta program Adipura dibagi ke dalam 4 kategori berdasarkan jumlah penduduk, yaitu kategori kota metropolitan (lebih dari 1 juta jiwa), kota besar (500.001 - 1.000.000 jiwa), kota sedang (100.001-500.500 jiwa), dan kota kecil (sampai dengan 100.000 jiwa).
Game Pokemon Mewabah Di Indonesia
Khotbah pada jumat (22-july-2016) terasa amat berbeda, tak seperti biasanya tema yang di angkat sang khatib hari ini. Ternyata bukan khatib yang selalu berada di mimbar masjid al-musahadah, batu lipai. Beliau hanya sekali ini tampak pada khotbah jumat.
Khatib yang tampak umur 60-an tersebut membahas mewabahnya video game pokemon ke indonesia. Sang khatib mengkhawatirkan hal ini akan mengancam demam yang tak berkesudahan. Dalam khotbahnya ia mengatakan, Kita jangan menyepelekan sesuatu yang kita sadar itu tidak baik, kalau sudah keterlaluan bagaimana dengan anak kita/generasi berikutnya. Tentu akan mengindahkan segala bentuk ibadah kecuali kebiasan yang satu ini.
Di arab saudi saja, sudah mengharamkan video game ini. Disana adalah tempat ulama-ulama berkumpul, mereka sudah paham betul akan dampak ini. Ujar khatib dengan lugas.
Cara penyampain beliau dengan tegasnya yang tidak la lazim, penuh semangat dan begitu idealis dalam memperjuangkan akidah sebagai umat islam. Memhuat para jamaah tersontak saat tiba-tiba saja game pokemon menjadi topiknya.
Untungnya jamaah sholat terdapat juga kaum pemuda, jadi penyampaiannya terasa bermakna walau golongan tua terlihat jenuh dan mulai monoton. Materi semacam ini menjadikan mereka kaum pemuda cukup antusias untuk mendengarkan khotbah jumat.
Semoga para khatib-khatib yang lain terus saja menyeruakan apa yang sedang terjadi -fenomena- sekarang. Bukan dengan membahas ilmu agama yang pada umumnya di pelajari pada tingkat sekolah dasar. Dan ekspekti kita bersama ingin adanya sebuah terobosan dari generasi baru, yakni pemuda-pemuda yang siap menyambungkan tradisi agama. Sebagai khatib yang selalu menginspirasi umat.
Aturan Hanya 15 Menit Menjadi 30 Menit
Kamis (21/07/3016). Saat mengantri di SPBU poros, fikir saya waktu tidak akan lama karena yang ikut mengantri hanya 10 motor termasuk saya. Berada di conter pertama dengan seperti biasanya kami semua mendorong ketika motor yang di depan telah selesai bertransaksi.
Ada pemandangan aneh saat itu, di sebelah conter pertama terdapat conter pengisian bahan bakar pertamax. Tapi tidak ada orang yang menjaganya, sedangkan orang semakin lama semakin berjubel. Hingga akhirnya pekerja yang baik itu mengambil alih dengan merangkap, jadinya setengah jam waktu kami menunggu yang aturan hanya berdurasi 15 menit.
Dimana letak keseriusan mereka pertamina sebagai pelayan yang melayani masyarakat dalam mengelola manajemennya ? Saat di tanya, jawaban yang saya dapat dari penjaga conter,. Sebelah sedang demam. Katanya, sambil terkekeh abang ini menjawab.
Lalu dibiarkan begitu saja ? Bagaimana bila antriannya panjang, lalu berhadapan langsung dengan konsumen yang tempramen, dsb. Apa terus dibiarkan ?? Fikirku.
Entah la, yang saya lihat siang kamis itu pelayanan mereka buruk
Entah la, yang saya lihat siang kamis itu pelayanan mereka buruk
Calon PNS Harus Berasal Dari Kampus Ternama
Pelamar yang didahulukan adalah sarjana-sarjana berprestasi dari perguruan tinggi ternama, baik negeri maupun swasta. Sebisa mungkin, perguruan tinggi tersebut memiliki akreditasi A dengan program studi yang telah mendapat sertifikasi baik.
"Mahasiswanya juga mendapat Indeks Prestasi (IP) cumlaude, yaitu 3,75. Ini akan kita cari dan kita umumkan, kita akan berikan formasi khusus," imbuh Yuddy Chisnandi.
Ucapaan yang dilontarkan menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB), mengindikasikan bahwa dalam menrekrutmen pegawai negeri sipil terdapat perkara mendiskriminasi, mahasiswa lulusan di luar kampus ternama akan merasakan hentaman kuat saat regulasi tersebut berlaku di tahun 2016.
Kriteria yang di inginkan pemerintah saat ini adalah demi terhindarnya dari PNS yang penuh dengan saraf akan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Pemerintah dituntut untuk menyaring CPNS yang berkualitas, baik dari sisi pengetahuan maupun integritasnya. Agar pelayanan masyarakat kedepannya tidak lagi seperti tahun sebelumnya.
Ditinjau dari dampak kedepannya, kriteria dalam penerimaan CPNS perlu untuk di pertimbangakan lagi. Dalam kaca mata mahasiswa, hal ini bukan saja memberatkan bagi mahasiswa luar kampus ternama untuk ikut bersaing. Juga meluluh lantakkan niat mereka untuk bekerja dikarenakan cita-citanya yang telah pupus.
Berdirinya kampus ditujukan untuk ikut berperan dalam mencerdaskan generasi secara merata, lebih ke dalam lagi untuk memajukan daerahnya. Dengan kondisi geografis indonesia , tidak heran bila kampus terus bermunculan di setiap kabupaten/kota. Tujuannya selain membangun daerah juga memudahkan bagi mahasiswa yang tidak mampu melanjutkan kuliah di kampus ternama akibat faktor hempitan ekonomi, akomodasi, trasnportasi, biaya hidup, biaya kuliah, dan faktor lainnya.
Sebaiknya pemerintah memberikan ruang segar bagi mahasiswa golongan ini dalam hal penerimaan CPNS, bukan dikhusus / dipriortitaskan. Tetapi terlihat nyata saat penerimaan berlangsung, jalurnya dibedakan tetapi tetap dalam arti retap.
Evaluasi Praktik OSPEK Di Kampus
Tahun ajaran baru segera tiba, kita mahasiswa karimun tak sabarnya menanti mahasiswa-mahasiswi yang sebentar lagi baru masuk. Ketua BEM STIE Cakrawala sauadara Aal Aulia telah mempersiapkan semua acara untuk menggelar ospek. Tak ingin ketinggalan kampus UK juga menerima cama dan cami mereka. Namun Desas desus untuk menggelar ospek belum terdengar, mungkin sudah dipersiapkan tapi infonya yang belum tersiar.
Harapan tahun ini, ospek di gelar dengan gaya yang lebih edukatif, inovatif dan kreatif. Tidak lagi menggunakan otot serta kegiatan melelahkan yang membuat badan bukan sehat namun terasa sakit, terlebih dengan timbulnya kekerasan.
Dua tahun silam ketika OSPEK pernah saya di suruh menghitung panjang jalan dari tempat saya berdiri hingga pintu gerbang UK. Sebuah tindakan bodoh yang tidak ada hasil, fikir saya. Hanya menurutkan kegeraman kakak tingkat yang tidak adanya edukasi.
Lebih baik dengan mengadakan tes menyanyikan lagu mars UK, memberikan materi arti dan tanggubg jawab seorang mahasiswa, melihat cuplikan film pendek/video/foto yang menginspirasi, melakukan games yang terkait unsur kebersamaan, keseragaman, kepemimpinan, membangun karakter dan membubuhkan rasa cinta almamter dengan menuliskan harapan dan ide kedepannya, kemudian menjawab soal dari panitia yang di buat sedemikian apik. Lalu, agar cama dan cami lebih idealis perlu mengundang yang narasumber yang berkompeten. Bahkan tak tanggung-tanggung orang penting di daerah dan pusat perlu di ajak untuk membangkitkan semangat kuliah mereka.
Ketimbang kekerasan, kelak ketika aktif di kuliah mereka akan ada gesekan yang di sebabkan jarak antar senior dan junior di pisahkan saat ospek. Salah satu faktor inilah yang membuat menteri pendidikan dan kebudayaan R.I mengusulkan di tiadakannya OSPEK di lingkungan pendidikan.
1 Tahun 1 Periode BEM Universitas Karimun Vakum
BEM Universitas Karimun sudah bukan menjadi sebuah induk organisasi lagi yang berfungsi mengayomi UKM-UKM dibawahnya. Melihat perkembangan kampus UK kian hari kian berbenah dalam operasional manajemennya, BEM menjadi bagian penting ketika manajemen kampus telah berjalan baik, sebab kampus UK tidak bisa berjalan sendiri tanpa support dari mahasiswa yang duduk di kursi BEM.
Perlu di sadari, janji kalian yang di sematkan saat pelantikan adalah hutang. Dimana harapan para mahasiswa lain agar kampus ini lebih baik ke depannya masih belum terbayarkan. Walau beberapa tindakan tetapi itu hanya sebagian, belum ada manfaat yang dirasakan bagi mahasiswa Universitas Karimun. Biarlah jikalau kalian ingin menyudahi di tengah jalan. Tetapi, kami ingin satu saja perubahan nyata yang ada di depan mata kami.
Bersabar Pada Guru
“Jika tak hendak bersabar terhadap guru, maka bersabarlah dalam kebodohanmu.”
Memang ada guru yang baik, berilmu dalam nan luas, dengan gaya mengajar yang menyenangkan banyak orang. Namun sebagaimana kita tahu, beliau tak pernah menguasai segala jenis ilmu. Sebab ilmu ibarat bangunan, takkan kita temukan satu toko bahan bangunan pun yang bisa menyediakan keseluruhan bahan yang kita butuhkan. Suka tak suka, mau tak mau, diri ini membutuhkan banyak guru untuk memenuhi kebutuhan diri akan ilmu.
Salah satu ujian bagi para pembelajar adalah guru yang tak menyenangkan hatinya. Entah gaya bicaranya, entah penampilannya, entah banyak hal lainnya. Repotnya, sang guru memiliki potongan ilmu nan diri ini butuhkan.
Serupa Khidir bagi Musa. Apa yang dimiliki Khidir tak dimiliki Musa, maka ia mesti mencari dan berguru padanya. Padahal sejarah mencatat Musa lah sang ulul azmi, sedang nama Khidir tak pernah tersebut jelas dalam kita suci. Bahasa mudahnya, sang rasul mulia dengan kisah umat terpanjang itu mesti berguru pada ‘seseorang’ yang ‘bukan siapa-siapa’. Sang guru pun mengakui, bahwa ia adalah ‘petugas’ semata, yang ilmunya dikaruniakan langsung tanpa bisa dicerna oleh akal biasa. Maka Musa yang sedang belajar dan tak sabaran mengajari kita bahwa adab memang harus lebih dulu daripada ilmu.
Bagi para pembelajar yang fakir ilmu, dan masih tertahan kebodohannya, sungguh banyak tabiat guru nan sulit dicerna. Sebab memang tak semua jenis ilmu bisa diajarkan lewat kata-kata. Jauh lebih banyak, ilmu disampaikan melalui pengalaman nyata. Dan murid yang tak sabaran, sungguh akan begitu banyak melewatkan pemahaman jika tak sungguh-sungguh meniti jalan.
Ya, mungkin, hanya mungkin, jauh lebih banyak guru yang tak sesuai dengan keinginan kita. Maka tak ada pilihan lain memang bahwa kesabaran adalah modal utama. Sebab ilmu itu bagai batu permata, yang tersembunyi adanya, mesti dikeluarkan dengan seluruh kesungguhan jiwa. Ilmu akan melekat kala ia diperjuangkan, lalu diamalkan, dan direnungkan. Tengoklan zaman ini jika tak percaya. Betapa ilmu begitu mudah didapatkan, terbentang di hadapan, namun sedikit jua yang mengambilnya. Sebab yang tak diperjuangkan, memang tak melahirkan kesan. Meski sedikit, ilmu yang diperoleh melalui kesabaran kan meresap dalam hingga relung-relung terdalam.
Maka pada banyak guru, bersabarlah, wahai diri. Jika tak hendak demikian, takkan datang ilmu padamu. Ini yang kau inginkan? Maka bersabarlah dalam kebodohanmu. Tak pernah dijumpai insan berilmu yang tak makin tenang tindak-tanduknya. Sebab perjalanannya mengumpulkan potongan-potongan ilmu telah melunakkan egonya, melenturkan perasaannya, menajamkan pikirannya, menjernihkan jiwanya, meluruskan langkahnya. Maka jika kau tak cukup sabar, wahai diri, bisa jadi perjalanan belajarmu belum cukup jauh. Mereka yang telah melanglang buana, takkan mudah cemas hanya karena kelokan kecil.
Serupa Khidir, para guru hanyalah jalan meraih ilmu. Mereka insan biasa, seperti dirimu, yang tak pernah luput dari kekurangan. Bukankah kau tetap berterima kasih pada seperti apapun orang yang menyampaikan hadiah kepadamu? Ilmu adalah cahaya, yang jiwamu rindu padanya. Masuk akalkah jika hadir syukurmu atas insan yang telah menyalakan cahaya dalam kegelapanmu
Papan Reklame vs Spanduk Di Atas Jalan
Terkait dengan keindahan kota saya ingin mengusulkan perlu adanya papan iklan/reklame yang terpasang di tempat strategis dan kontennya yang berkualitas. Pantauan saya disepanjang jalan raya karimun memberikan kesan seakan kota ini jelek saat di pandang. Sebab penuh dengan tali yang bergantungan dan spanduk yang entah sampai kapan akan di turunkan, ketika hancur dimakan usiapun tak kunjung di pedulikan.
Di simpang RSUD sangat strategis bila spanduk di letakkan di papan reklame, tapi saya rasa bukan masyarakat umum yang memiliki benda tersebut, pastinya pemeritah kabupaten karimun. Tapi dalam pengelolahannya tidak seperti yang diharapkan, yang ada dinding putih papan reklame yang terus di pandang warga karimun.
Sebaiknya, demi terwujudnya kota yang indah dan penuh dengan kata inspirasi. Papan reklame tersebut disewakan pada masyarakat yang ingin menggunakannya tapi dengan bayaran yang terjangkau, bila perlu gratiskan pada bulan pertama agar yang lain tertarik untuk ikut di sebelahnya. Biarlah tekor dulu yang penting untung nanti, seperti pepatah berakit-rakit dahulu berenang-renang ketepian.
Utamakan kenyaman masyarakat maka kalian akan nyaman duduk di singgasana.
Sarjana Mengajar Calon Sarjana
Dosen adalah tenaga pengajar di lingkungan kampus yang di harapkan mampu mengembangkan kemampuan mahasiswa.
Tapi, hari ini masih banyak dosen yang mengajar hanya sekedar mengajar, hanya mengharapkan gaji dan mengisi kesibukannya yang kosong. Barangkali niat mereka mengajar hanya sebagai batu loncatan untuk mencari gelar yang lebih tinggi.
Fakta yang ada, dosen tipekal seperti ini adalah dosen yang masih menyandang gelar sarjana, tidak relevan bila di zaman ini masih terdapat sarjana mengajar calon sarjana dalam kampus Universitas Karimun.
Costal Area Dalam Perspektif Mahasiswa Karimun
Pemandangan costal area di malam hari |
Costal area, sebuah nama yang penuh kenangan bagi masyarakat karimun. Khususnya masyarakat tempatan, mereka tentunya bangga dengan keberhasilan kampungnya dalam membangun tempat wisata baru buatan. Coba lihat batam dengan barelangnya, indah, megah dan cukup berkelas jembatan yang dibangun selama enam tahun (1992-1998) ini. Karimun juga punya, ya mana lagi kalau bukan jembatan leho. Jembatan ini tergolong baru, di bangun pada era bupati Karimun H. Aunur Rafiq, S.Sos, M.si, sudah bisa dicicipi oleh masyarakat setelah selesai pada awal tahun 2016.
Dalam proses pembangunan costal area yang memakan biaya APBD Rp 300 milliar, terdapat masalah dalam pembangunannya, satu diantaranya yang semua orang tahu adalah lambatnya proses pengerjaannya.
Penyebabnya adalah, anggaran yang dikucurkan tidak semuanya cair, perlu bertahap. Hal ini terkait dengan upaya terbentuknya pembangunan yang merata di semua sektor, jadi bukan pariwisata saja yang harus di bangun. Banyak juga yang perlu di prioritaskan, seperti pendidikan, kesehatan, pembangunan infrastruktur, kesejahteraan ekonomi masyarakat, dan sebagainya. Lalu, juga sulitnya menyelesaikan lahan yang belum terbebaskan oleh pemkab karimun terhadap pemilik tanah.
Sayang sekali bila pembangunan ini tersendat hingga terhenti, karena bukan saja menjatuhkan marwah karimun tetapi juga merugikan ekonomi dengan menghamburkan uang tanpa hasil yang konkret. Belum lagi gedung di samping costal yang tidak tahu arah tujuannya untuk dibangun, malah dijadikan tempat warga memancing ikan pada sore dan malam hari.
Objek Wisata Baru Karimun Di Tahun 2017
Pantai pelawan, pantai pongkar, air terjun pongkar adalah sebuah distinasi karimun yang berasal dari alam dan di kelola oleh pemerintah daerah karimun. Dalam hal ini pemda karimun wajib melayani segala bentuk kekurangan dalam segi pelayanan demi kenyamanan pengunjung, seperti tempat tong sampah, lahan parkir, tempat bersantai, serta tak kalah pentingnya toilet umum.
Lengkap dan nyaman adalah prioritas oleh pengunjung dalam berwisata, hal ini bisa menaikkan traffic pengunjung yang semakin hari semakin banyak saja penduduk karimun. Namun kedua hal tadi bila di adukan dengan sebuah tontonan yang monoton, maka tidak ada gunanya (tidak bermanfaat) lagi jika yang dipandang itu terus, perlu adanya variasi dalam pengelolahannya baik dalam segi manajemennya ataupun operasionalnya. Terkait kejenuhan objek wisata karimun yang tidak ubahnya seperti hanya berlari di tempat, pemerintah karimun harus memiliki suatu daya tarik yang lebih variatif dan inovatif. Paling tidak menemukan objek wisata alam yang masih terpendam, terlebih objek wisata yang berpotensi tapi belum di optimalkan. Contohnya wisata ke gunung jantan.
Dalam acara seminar beberapa bulan yang lalu di aula kampus Universitas Karimun, yang menjadi narasumbernya adalah bupati karimun H. Aunur Rafiq, S.Sos, M.si. Beliau mengatakan, secepatnya kami akan menjadikan gunung jantan sebagai objek wisata barunya kabupaten karimun dengan melengkapi beberapa fasilitas mendukung.
Didukungnya kepala daerah bukan tidak mungkin bisa memuluskan jalan ini, tapi fakta bisa berkata lain. Dalam praktiknya akan selalu ada tarik ulur dari berbagai kelompok/pribadi, dengan kepentingannya masing-masing. Disatu sisi ingin kemajuan bersama di sisi lain ingin memajukan perut sendiri.
Kemudian, tak dapat dipungkiri bahwa wisata buatan juga harus ikut berperan dalam kemajuan wisata di karimun. Salah satunya daerah costal area, dengan ditetapkannya sebagai distinasi kebanggan warga karimun, daerah ini harus di berikan kemudahan bagi para investor untuk menanamkan modalnya. Manfaatnya selain untuk kemajuan ekonomi karimun juga menambah lapangan pekerjaan, pada hari ini tidak sedikit bangunan yang mengahasilkan pundi-pundi rupiah ke pemkab Karimun.
Mari kita lihat, ada restaurant food court, café d’ja, dan yang paling menonjol dari semua adalah hotel 21 karimun. Khusus yang terakhir ini, peluang untuk menjadi objek wisata baru sangat terbuka lebar, dengan mengadopsi hotel berbintang diyakini hotel ini akan digadang-gadang sebagai hotel yang terbaik di karimun. Viewnya yang mengahadap laut, di bawahnya terdapat kolam mandi, lalu dilengkapi dengan pujasera di lantai satu. Menjadikan hotel ini sebagai tandingan terbaru untuk hotel aston dan maximillian kedepannya.
Mari kita lihat, ada restaurant food court, café d’ja, dan yang paling menonjol dari semua adalah hotel 21 karimun. Khusus yang terakhir ini, peluang untuk menjadi objek wisata baru sangat terbuka lebar, dengan mengadopsi hotel berbintang diyakini hotel ini akan digadang-gadang sebagai hotel yang terbaik di karimun. Viewnya yang mengahadap laut, di bawahnya terdapat kolam mandi, lalu dilengkapi dengan pujasera di lantai satu. Menjadikan hotel ini sebagai tandingan terbaru untuk hotel aston dan maximillian kedepannya.
Semoga saja hotel tersebut cepat selesai pembangunannya, dan objek wisata ke gunung jantan semoga juga terrealisasikan oleh bapak bupati karimun. Good luck karimun, teruslah berbenah diri, dan kita pun juga. Tidak lagi berjalan untuk merubah tetapi berlarilah secepat mungkin demi perubahan.
Adyatma Kejaksaan
Tapi maksud yang kuinginkan bukan seperti yang kau kira,
Waktu terus saja menyadarkan kita akan dilemma yang tak berkesudahan
Tak ada habisnya akan kekuasaan,
Tak ada hentinya untuk meraih gelar maha raja hutan,
Apa kau kira ini rimba ?
Hanya yang kuat akan berkuasa dan yang lemah menjadi mangsa.
Hei bung, ini bumi adyatma !
Hukum tanpa kuasa itu sia,
Dan kuasa tanpa hukum adalah rimba.
Anarki dan tirani seolah berjalan dengan bangga dibumi kita dengan mengusung dada.
Yang kecil semakin kecil terlihat dan hilang begitu saja.
Lalu bagaimana dengan petinggi jabatannya ?
Mereka akan terus membesar dan menjadi raksasa.
Apa kau kira itu sudah sama rata seperti lambang libra,
Oh tidak, ini jauh dari kata adyatma !!
Selamat hari Adyatma
Gelar kejaksaan tegakkan sesuai nurani bangsa
Oleh “Siti Kamisah”
Seminggu Berselang ..
Seminggu berselang ..
Sehabis pulang dari rumah sang mantan, keseharian Tomy dilalui dengan menyendiri di tempat-tempat kesunyian, guna mengisi kegundahannya. Lokasi seperti pantai, perpustakaan, lapangan futsal menjadi pilihannya.
Selain diterpa masalah yang cukup hebat yang membuatnya galau yang tiada berujung, ia juga sedang dilanda kegelisahan yang tidak ada habis-habisnya sampai sekarang, yaitu krisisnya perekonomian keluarga. Menjadikan Ayahnya sibuk mencari pekerjaan lain setelah bangunan yang dikerjakan telah siap. Belum lagi tunggakan uang semester yang harus dilunasi, mengingat ini tahun terakhir ia duduk di bangku kuliah dan menuju wisuda.
Seakan tidak percaya dengan apa yang terjadi, siang ini langkah kakinya tidak jelas akan kemana melangkah, -seperti dedaunan yang berterbangan mengikuti arah angin- kadang kala berhenti sejenak, menghirup udara sambil melihat langit, sesekali menatap sepasang burung yang memang dari tadi bertengger di ranting pohon. Tomy sang arjuna yang ditinggal cinta, masa kelam sedang dilaluinya, siang malam masalah ini menghantui, membuat batinnya terusik seakan ingin berteriak “Mengapa aku sebodoh ini?? bodohkah aku memutuskan semua ini?? kenapa tidak aku perjuangkan saja cintaku ini? aku bodoh!”
Lalu jawaban dari langit datang, yaitu suara gemuruh yang diiringi awan pekat petanda hujan akan turun. Burung dan dedaunan saling bertebrangan, akibat hembusan angin yang kencang itu. Tomy yang menyadari akan turunnya hujan besar segera bergegas ke tempat teduh, tapi sepanjang jalan, tidak satu pun yang ia nilai cukup untuk melindungi tubuhnya dari rintikan hujan yang semakin lebat.
Ketika puas berlari mencari tempat teduh, tibalah Tomy di tempat yang diharapkan. Sebuah toko buku tiga lantai, di dalam kondisi ramai pengunjung, bahkan ada yang hanya sekedar berteduh menunggu hujan reda. Toko tersebut bernama ‘Salemba’, letaknya di persimpangan tiga menjadikannya ramai pengunjung karena strategis.
Masuklah Tomy ke toko buku itu, sambil melihat-lihat bangunan tempo dulu. Tempat ia dulu mencari buku tulis bersama ayahnya saat masa SD. Kini, dindingnya telah di cat warna putih, bangunan ini telah berubah , dahulu hanya satu lantai kini sudah bertambah dua lantai, decak kagumnya terhenti kala ia menemukan buku yang sangat bagus untuk dibaca dan dijadikan rujukan untuk kehidupannya, terlebih sekelumit masalah yang tengah dihadapinya. Judul sampul itu ialah ‘tatanan kehidupan harus sejalan dengan syariat islam’ dan hanya tersisa satu buku. Sewaktu ingin mengambil, Tomy terkejut ketika di sampingnya terdapat lelaki tua separuh baya, yang menatap sama apa yang Tomy tatap, lantas ia mengurungkan niat untuk membaca dan mempersilahkan kepada Bapak tua tadi.
“Silahkan Pak, mau ambil buku ini ya?“ sambil menunjukkan buku yang dari tadi ia inginkan.
“Terima kasih nak.“
“Iya Pak sama-sama“ benar dugaan Tomy.
“Terima kasih nak.“
“Iya Pak sama-sama“ benar dugaan Tomy.
Ketika ingin pergi dan mencari buku lain, tiba-tiba saja Pak tua tadi memanggil dan menanyakan sesuatu.
“Adik pernah membaca buku ini?“
“Belum Pak, jusru baru kali ini saya melihat buku yang berjudul seperti itu.“
“Kalau begitu ambillah, saya sudah tua dan selalu sakit. Sudah tidak layak untuk membaca buku ini. Saya merasa kamu yang lebih pantas dan semoga bisa kamu amalkan dan sebarkan setiap kebaikan di dalam buku ini.“
“Belum Pak, jusru baru kali ini saya melihat buku yang berjudul seperti itu.“
“Kalau begitu ambillah, saya sudah tua dan selalu sakit. Sudah tidak layak untuk membaca buku ini. Saya merasa kamu yang lebih pantas dan semoga bisa kamu amalkan dan sebarkan setiap kebaikan di dalam buku ini.“
“Aminn..“Tomy sedih ketika melihat bola mata Pak tua itu yang mulai kemerah-merahan, antara ingin menangisi keluhannya atau memang sudah seperti itu akibat usianya.
“Siapa namamu nak? Sambil menyodorkan tangan arti sebuah perkenalan dengan jabatan tangan.
“Nama saya Tomy Mandala Putra, kalau nama Bapak siapa?“
“Saya Ali Sastrowidjodjo, orang-orang di toko buku ini hanya memanggil Pak ali saja.“
“Oh Pak Ali namanya, terimakasih ya pak? Sambil tersenyum.
“Iya, sama-sama nak” Pak Ali pun menjawab dengan senyum simpulnya.
“Nama saya Tomy Mandala Putra, kalau nama Bapak siapa?“
“Saya Ali Sastrowidjodjo, orang-orang di toko buku ini hanya memanggil Pak ali saja.“
“Oh Pak Ali namanya, terimakasih ya pak? Sambil tersenyum.
“Iya, sama-sama nak” Pak Ali pun menjawab dengan senyum simpulnya.
Buku yang menjadi pengobat hati Tomy telah menjadi sebuah bacaan yang terus-terus diulanginya, karena tulisan yang disuguhkan begitu mendalam, sehingga membuat Tomy terkadang pusing hingga harus browsing ke internet guna mengetahui maksud dari tulisan-tulisan tersebut. Takjub akan isi buku itu membuat Tomy bertanya, siapa gerangan yang mengarang buku tersebut. Alangkah terkejutnya Tomy saat membaca halaman di mukadimah, diluar dugaan, ternyata pengarangnya yang tidak lain dan tidak bukan adalah bapak yang berada disampingnya tadi. Pak Ali Sastrowidjodjo.
Hari mulai gelap, rembulan mulai menunjukkan sinarnya, rencana esok untuk bertemu beliau disusun. Sampai seputar pertanyaan-pertanyaan dari yang mudah hingga tersulit, dan rasa penasaran berasal dari mana redaksi-redaksi yang beliau himpun.
Setiba di dalam toko, Tomy mulai menunjukkan kehausannya akan ilmu. Di kesempatan langka ini banyak yang ditanyakannya seputar rencana yang ia susun sore itu, diskusi mereka cukup alot. Alih-alih ilmu yang di dapat belum puas, Tomy diajak untuk ikut bergabung dalam bisnis yang digarap oleh Pak Ali dan keluarga, sekaligus belajar ilmu agama oleh bimbingannya. Pak Ali merasa Tomy adalah pemuda yang berbakat dengan hanya melihat gelagat dan gaya bicaranya yang cukup intelek, berbanding terbalik usianya yang muda.
Mendapat tawaran semacam itu, membuat Tomy merasa bahagia luar biasa dan segera menerima ajakannya, ia sangat tertarik untuk mengikuti jejak Pak Ali sebagai penulis hebat dan pebisnis yang sukses. Dahulu hanya 1 lantai kini telah berubah menjadi 3 lantai. Serta menjadikan tokonya sebagai penerbit yang selalu mengeluarkan karya-karya tulisan hebat orang lain.
Teruskan membaca Setelah 1 Bulan belajar bersama Pak Ali
Teruskan membaca Setelah 1 Bulan belajar bersama Pak Ali
Setelah 1 Bulan Belajar Bersama Pak Ali
Setelah 1 Bulan belajar bersama Pak Ali
Tomy berhasil mencuri sebagian ilmu dari Pak Ali yang ahli dalam bidang agama, satu bulan bukanlah waktu yang cukup, untuk menyerap ilmu agama yang terkandung di dalam jiwa Pak Ali. Tapi satu bulan cukup untuk menjadi seorang penulis ulung, ditambah peralatan yang memadai dan guru yang mempuni. Serta tidak diragukan lagi akan kehebatan Pak Ali dalam merangkai kata-kata indah nan menyejuk kalbu.
Ketajaman nalar pak Ali kini sudah mengalir ke Tomy, pernah suatu hari Pak Ali bertanya pada Tomy tentang kecerdasannya. “Dari mana kamu memperoleh otak yang cerdas itu nak?“ Tomy menjawab dengan gamblang “Kedua orang tuaku selalu menyuruhku sholat tepat waktu“ lalu Tomy diam dan mulai belajar menulis lagi.
Pak Ali menyadari bahwa kecerdasan yang ia dapat pantas didapati dari sholat, tapi Tomy belum menyadari arti dari sholat. Hakekat dari sujud, dimana gerakan sujudlah yang membuat otak menjadi cerdas, aliran darah tidak akan memasuki urat saraf di dalam otak melainkan ketika sujud dalam sholat.
Tomy ibarat emas yang hanya tinggal dipoles untuk menjadi bermacam-macam perhiasan.
Tomy kini sudah mahir dalam menulis dan menyusun, menurutnya inilah buku yang terbaik dalam hidupnya. Yaitu sebuah novel berjudul ‘Mantanku jodohku’ yang terilhami dari pengalaman Tomy sendiri, ditambah sedikit pengetahuan agama pak Ali pada bab akhirnya.
Satu bulan lebih sudah Tomy menulis, buku yang ia tulis kini sudah terbit dan siap dipasarkan ke pelosok kota, tak disangka untung yang ia raup melebihi yang diharapkan. Hasil penjualan di toko ‘Salemba’ sebagai buktinya. “Ini baru satu toko saja, belum lagi dari keuntungan toko yang lain,” ujar Tomy yang baru menyadari bakat alaminya. Kini ia lebih serius lagi mendalami setelah melihat hasil buah yang ia tanam lalu.
Mendekat dua bulan bukunya sudah menjadi best seller untuk daerah kotanya. Lebih dari cukup untuk membantu beban kedua orang tua, membayar tunggakan uang wisuda yang telah mendapatkan dispensasi. Dari kebutuhan pribadi, sampai kebutuhan keluarga, hingga kebutuhan teman, sahabat, dipenuhinya semua. Semua itu ia lakukan semata-mata karena ibadah, beribadah kepada Allah. Tujuan akhir dari segala perbuatan baik.
Wisuda dan menuju puncak karir
Aktivitas kehidupannya kini berubah, setelah ia wisuda, sambil mencari kerja ia sempatkan untuk menulis novel dari berbagai tema dan bermacam judul. Ia begitu tekun menggeluti pekerjaan sampingannya ini, sampai pada akhirnya novelnya semua laku terjual. Hingga skala nasional, tak terkecuali 1 dan 2 buku mampu menembus pasar internasional. Tulisannya novel bertemakan islam yang menjadi favoritnya. Ia juga menulis artikel bertemakan ilmu agama, yang di cintainya setelah mengenal pak Ali. Lalu ia memutuskan penulis sebagai pekerjaan tetap.
Melihat perkembangan Tomy yang begitu pesat, Pak Ali merasa bangga. Kehidupan keluarganya tidak luluh lantak seperti dahulu lagi, ia menjadi orang sukses. Tak lupa ia selalu memberi infaq kepada anak yatim dan orang yang tak mampu, orang yang butuh pekerjaan pun tidak luput dari bantuannya. Begitu dermawannya Tomy, sampai-sampai pak Ali menyanjungnya dengan sebutan “Manusia bertangan emas dari bumi berazam.”
Dengan kepercayaan yang diberikan kepada Tomy, maka Pak Ali menunjuk Tomy untuk mengatur buku-buku yang layak untuk di terbitkan, ketimbang Ferry anaknya sendiri. Maka semakin tinggilah penghasilan Tomy sekarang, di tambah ia juga seorang penulis handal. Setelah cukup lama memegang jabatan di jasa penerbit ia mengganti nama penerbitnya menjadi ‘Tangisan Hujan’ sebuah nama yang saraf akan masa lalu.
Gayatri Rajapatni.
Disisi lain, Tri yang hidup di Lingga telah menjelma menjadi seorang guru TK yang cantik dan menarik. Ia menggeluti profesi itu akibat peran ibunya sebagai kepala sekolah TK, ia telah menikah dengan Juar yang bekerja sebagai Captain kapal di salah satu perusahaan asing.
Selama menikah ia belum mempunyai anak, harinya pun dilalui dengan kesendirian dirumah, karena Juar selalu berada di atas kapal. Ia akan pulang bila selesai 3 bulan bertugas di laut, tapi kenyataan yang ada Juar pulang setelah 6 bulan bahkan lebih. Lalu, Tri menyewa seseorang untuk menyelidiki hal tersebut, kabar yang tidak mengenak pun tiba. Juar telah memiliki istri jauh sebelum mereka menikah, istrinya adalah warga Fhilipina. Ia pun meminta cerai dari Juar. Berita ini terdengar sampai ke telinga Tomy melalui rekan kerjanya. Hal ini tidak membuat Tomy merasa senang atau bahagia karena masalah yang dihadapi Tri. Ia telah menemukan cinta seutuhanya yang tidak pernah redam dan takut akan ditinggal lagi. Yaitu cinta kepada Allah SWT.
Terlalu baiknya Tomy membuatnya hiba terhadap Tri, Tomy mengirimkan sepucuk surat yang berisikan sebuah wejangan hidup, lalu di balas seminggu kemudian oleh Tri dengan sebuah penyesalan yang amat tinggi.
5 tahun kemudian ..
5 tahun berjalan, Tomy menjadi kaya raya. Dahulu hidupnya tunggang langgang, uang kuliah tersendat-sendat dan himpitan ekonomi selalu menerpa keluarganya. Kini, ia telah sukses, telah menyandang gelar Doctor. Menjadi kebanggaan bagi keluarganya, pengalaman pahitnya telah menjadi kenangan.
Sekarang ia semakin sibuk, bukan tempat penerbit saja yang di urusnya, toko buku salemba pun menjadi tugasnya, setelah meninggalnya Pak Ali. Ferry anaknya Pak Ali yang tidak mampu mengemban tugas yang diberikan oleh bapaknya, menjadikan Tomy mengendalikan semua bisnis Pak Ali. Walau untungnya di bagi beberapa persen ke Ferry.
Kehidupan Tomy terasa kurang lengkap tanpa sesosok wanita di sampingnya, ia bukan tidak ingin lagi mencari wanita setelah luka masa lalunya, melainkan hanya fokus ke karirnya.
Hingga akhirnya, setelah memasuki usia 28 tahun ia menemukan seorang wanita manis, sholeha lagi baik akhlaknya, dari keluarga ulama yang terpandang di Karimun. Namanya Maryati, yang kini telah menjadi istrinya dan dikaruniai sepasang anak yang cantik dan tampan. Akhirnya, Tomy dengan keluarga kecilnya hidup bahagia, dan Tri sang mantan yang melukainya juga bahagia dengan kesendiriannya.
Bersambung…
Langganan:
Postingan (Atom)Template Responsive Design