ADSENSE HERE!
“Ajari aku mencintaiMu dalam lelah. Ajari aku mencintaiMu dalam duka. Karena jiwa kadang rapuh, bosan, tak setia. Ajari aku mencintaiMu.” – Opick –
Sepenggal lirik di atas kutemukan dalam album Ya Maulana, karya terbaru Opick. Entah mengapa syairnya menggelisahkan hati. Mungkin sebab ia lah yang sedang kualami saat ini. Kala jiwa ini rapuh, bosan, dan tak setia. Padahal ia rindu. Padahal ia ingin kembali. Padahal ia ingin bertemu.
Mencintai kala senang tentu mudah. Mencintai kala bahagia pun demikian. Namun mencintai kala diri ini lelah, kala terjatuh, kala berduka, sungguh memerlukan kesungguhan. Apalagi cinta adalah pemberian. Bagaimana kah mungkin diri ini ikhlas melepas, sedang yang dirasakan adalah kehilangan?
Maka kita memang perlu memohon padaNya tuk diajari cara mencintai. Mencintai kala berada dalam kelelahan, dalam kedukaan. Sebab kita perlu cintaNya. Dan kita pun perlu mencintaiNya. Kita perlu cintaNya, sebab tanpanya kita mati. Hilang. Sirna. Kita perlu mencintaiNya, sebab ia lah jadikan diri ini berarti.
MencintaiNya berarti hidup di jalanNya, dalam naungan firmanNya. Sedang tak semua firmanNya terjangkau oleh akal, maka mencintaiNya sungguh menghendaki penyerahan total. Ketundukan tanpa banyak bertanya. Adakah kan terasa nikmat cinta yang terus dipenuhi tanya?
Maka ajarilah aku mencintaiMu, dalam lelah, dalam duka. Agar jiwa yang terbolak-balik ini teguh di jalanMu. Bentangkanlah untukku, duhai Rabb, jalan yang luas lagi lapang. Jalan terdekat tuk kembali padaMu.
ADSENSE HERE!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar